Sejarah negara fhilipina

Filipina atau Republik Filipina (bahasa TagalogRepublika ng Pilipinas) adalah sebuah negara republik di Asia Tenggara, sebelah utara Indonesia, dan Malaysia. Filipina merupakan sebuah negara kepulauan yang terletak di Lingkar Pasifik Barat, negara ini terdiri dari 7.641 pulau. Selama ribuan tahun, warga kepulauan Filipina , dan pekerja keras ini telah mengembangkan sistem cocok tanam Padi yang sangat maju, yang menyediakan makanan pokok bagi masyarakatnya.



Republik Filipina

  • Republic of the Philippines  (Inggris)
  • Republika ng Pilipinas  (Filipino)
  • ᜇᜒᜉᜓᜊ᜔ᜎᜒᜃᜈᜅ᜔ᜉᜒᜎᜒᜉᜒᜈᜐ᜔  (Tagalog)
  • رێڤوبليكا ناڠ ڤيليڤيناس  (Tausug)
Semboyan
"Maka-Diyos, Maka-Tao, Makakalikasan at Makabansa"[1]
"Untuk Tuhan, Manusia, Alam, dan Negara"
Lagu kebangsaanLupang Hinirang
Tanah Terpilih
Lambang Agung
Lambang Agung Filipina
Dakilang Sagisag ng Pilipinas  (Filipino)
Lambang Agung Filipina
Lokasi  Filipina  (hijau) di ASEAN  (abu-abu gelap)  –  [Legenda]
Lokasi  Filipina  (hijau)
di ASEAN  (abu-abu gelap)  –  [Legenda]
Lokasi Filipina
Ibu kotaManilaa
14°35′N 120°58′E / 14.583°N 120.967°E
Kota terbesarKota Quezon
14°38′N 121°02′E / 14.633°N 121.033°E
Bahasa resmi
Bahasa daerah
Bahasa nasionalFilipino
Bahasa yang dikenal lainnyaBahasa isyarat resmi dan nasionalb
Bahasa Isyarat Filipina
Bahasa bantuc
Kelompok etnik
(2015)
Agama
(2010)
DemonimFilipino
(maskulin atau netral)
Filipina
(feminin)
Pinoy
(maskulin atau netral sehari-hari)
Pinay
(feminin sehari-hari)
Philippine
PemerintahanKesatuan Republikkonstitusionalpresidensial
• Presiden
Rodrigo Duterte
Leni Robredo
Vicente Sotto III
Gloria Macapagal Arroyo
Lucas Bersamin
LegislatifKongreso
Senado
Kapulungan ng mga Kinatawan
Pembentukan Republikf
27 April 1565
30 Oktober 1762
12 Juni 1898
• Perjanjian Paris (1898) / Akusisi oleh Amerika Serikatd
10 Desember 1898
21 Januari 1899
24 Maret 1934
14 Mei 1935
4 Juli 1946
2 Februari 1987
Area
 - Total
300,000[2][3] km2(115,831 sq mi) (72)
 - Perairan (%)
0.61[4] (perairan pedalaman)
 - Daratan
300,000
Population
 - Sensus Penduduk 2015
100,981,437[5] (13)
 - Kepadatan
336/km2 (870,2/sq mi) (47)
PDB (KKB)2019
 - Total
$1.041 triliun[6] (27)
$9,538[6] (119)
PDB (nominal)2019
 - Total
$354 miliar[6] (36)
$3,246[6] (125)
Gini (2015) 40.1[7]
sedang · 44
IPM (2017) 0.699[8]
sedang · 113
Mata uangPeso (₱)
(PHP)
Zona waktuPST
(UTC+8)
 - Musim panas (DST)
UTC+8 (tidak diamati)
Bentuk tanggal
  • mm-dd-yyyy
  • dd-mm-yyyy (AD)
Lajur kemudikanan[9]
Kode telepon+63
Kode ISO 3166PH
Ranah Internet.ph
  1. ^ Walaupun Manila yang tepat ditunjuk sebagai ibu kota negara, seluruh Wilayah Ibu Kota Nasional (NCR) merupakan pusat pemerintahan, maka itulah nama suatu daerah. Ini karena wilayah tersebut memiliki banyak lembaga pemerintah nasional selain Istana Malacanang dan beberapa lembaga negara yang berlokasi di ibu kota.[10]
  2. ^ Pasal 3 Undang-Undang Republik No. 11106 menyatakan Bahasa Isyarat Filipina sebagai bahasa isyarat nasional Filipina, yang menyatakan bahwa itu harus diakui, didukung dan dipromosikan sebagai media komunikasi resmi dalam semua transaksi yang melibatkan tunarungu, dan sebagai bahasa pengantar pendidikan tuli.[11][12]
  3. ^ Konstitusi Filipina 1987 menetapkan "Bahasa Spanyol dan Arab akan dipromosikan atas dasar sukarela dan opsional."[13]
  4. ^ Para revolusioner Filipina mendeklarasikan kemerdekaan dari Spanyol pada 12 Juni 1898, tetapi Spanyol menyerahkan kepulauan tersebut ke Amerika Serikat seharga $20 juta dalam Perjanjian Paris pada 10 Desember 1898 yang akhirnya mengarah ke Perang Filipina-Amerika.
  5. ^ Amerika Serikat mengakui kemerdekaan Filipina pada 4 Juli 1946, melalui Perjanjian Manila.[14] Tanggal ini dipilih karena sesuai dengan Hari Kemerdekaan AS, yang diamati di Filipina sebagai Hari Kemerdekaan hingga 12 Mei 1962, ketika Presiden Diosdado Macapagalmengeluarkan Dekrit Presiden No. 28, mengubahnya menjadi 12 Juni, tanggal proklamasi Emilio Aguinaldo.[15]
  6. ^ Sesuai dengan pasal 11 Keputusan Pemerintah Revolusi 23 Juni 1898, Kongres Malolos memilih komisi untuk menyusun rancangan konstitusi pada 17 September 1898. Komisi terdiri dari Hipólito Magsalin, Basilio Teodoro, José Albert, Joaquín GonzálezGregorio Araneta, Pablo Ocampo, Aguedo Velarde, Higinio Benitez, Tomás del RosarioJosé Alejandrino, Alberto Barretto, José Ma. de la Viña, José Luna, Antonio Luna, Mariano Abella, Juan Manday, Felipe CalderónArsenio Cruz dan Felipe Buencamino.[16] They were all wealthy and well educated.[17]
Filipina adalah negara paling maju di Benua Asia setelah Perang Dunia II, namun sejak saat itu telah tertinggal di belakang negara-negara lain akibat pertumbuhan ekonomi yang lemah, penyitaan kekayaan yang dilakukan pemerintah, korupsi yang luas, dan pengaruh-pengaruh neo-kolonial. Meskipun begitu, saat ini Filipina mengalami pertumbuhan ekonomi yang moderat, yang banyak disumbangkan dari pengiriman uang oleh pekerja-pekerja Filipina di luar negeri, dan sektor teknologi informasi yang sedang tumbuh pesat. Filipina seringkali dianggap sebagai satu-satunya negara di Benua Asia di mana pengaruh budaya Barat terasa sangat kuat.
Masalah-masalah besar negara ini termasuk gerakan separatis Bangsamoro di sebelah selatan Filipina yaitu di region Mindanao, pemberontak-pemberontak dari Tentara Rakyat Baru (New People's Army) yang beraliran komunis di wilayah-wilayah pedesaan, kebijakan-kebijakan pemerintah yang sering tidak konsisten, tingkat kejahatan yang makin meningkat, dan kerusakan lingkungan seperti penebangan hutan, dan polusi laut. Filipina juga mengalami masalah banyaknya penduduk di daerah-daerah perkotaan akibat kurangnya lapangan pekerjaan di wilayah pedesaan, dan tingkat kelahiran yang tinggi.

Komentar

Posting Komentar